Kotbah Katolik Minggu Biasa 29, Minggu 20 Oktober 2024
oleh Rm. Chris Taus, Pr. – Paroki Santa Helena Lili – Camplong
Yesus memilih 12 orang menjadi muridNya, mewakili 12 suku Israel. Murid2 ini kemudian Yesus menyebut mereka: RASUL, yaitu orang-otabg yang siap untuk diutus. Para murid ini berasal dari latar belakang berbeda: ada nelayan, (banyak) pemungut cukai dan juga berasal dari keluarga yg terhormat.
Para murid ini, selalu bersama Yesus, tinggal bersama Yesus. Yesus menjadikan mereka sahabat. Kepada mereka Yesus ajar berbagai hal, termasuk jalan penderitaan dan kematianNya. Para murid ini mengikuti Yesus dengan segala ambisi manusiawi.
Ketika Yesus berbicara tentang jalan: penderitaan dan kematianNya, (3x dalam injil miggu-minggu lalu)para murid JUSTRU BERTENGKAR di antara mereka tebtang Siapakah yang terbesar di antara mereka. Sepertinya para muridNya gagal paham tentang jalan penderitaan dan kematianNya.
Injil minggu ini, sisi lain dari ketidakpahaman para murid dalam mengikuti Yesus.
Di tengah perjalanan Yesus ke Yerusalem, untuk memulai jalan penderitaanNya, 2 orang murid Yesus bersaudara: Yakobus dan Yohanes (murid kesayangan Yesus) dan anak-anak Sabadeus datang minta kepada Yesus, supaya kelak dalam Kerajaan surga, yang seorang duduk di sebelah kanan, dan yang seorang duduk di sebelah kiri.
Tentang kisah ini penginjil lain bercerita bahwa ibunya (ibu Sabadeus) yang datang minta kepada Yesus. Sedangkan injil Markus 2 murid itu sendiri yang datang dan minta sendiri kepada Yesus .
Kotbah Katolik Minggu Biasa 29
Terhadap permintaan ini, Yesus balik bertanya: sanggupkah kamu meminum piala yang harus Ku minum, dan menerima pembabtisan yang harus Ku terima? Kedua murid itu menjawab: ya kami sanggup? Yesus melanjutkan, memang kamu sanggup meminum piala yang harus Ku minum, dan menerima pembabtisan, tetapi SOAL DUDUK DI SEBELAH KIRI atau KANAN DALAM KERAJAAN SURGA, AKU TIDAK BERHAK MEMBERIKANNYA.
Karena hal itu sudah disediakan oleh BapaKu, untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya.
Dan Yesus terus menunjukkan jalan yang harus ditempuh yaitu siapa yang INGIN menjadi yang terbesar di antara kamu, hendaknya ia menjadi yang terkecil, dan menjadi pelayan bagi semua. Dan siapa ingin menjadi yg pertama, hendaknya ia menjadi HAMBA dari semuanya.
Yesus tetap tidak kecewa, Ia terus membimbing para muridNya terutama soal penderitaan karena dalam hal Yesus adalah GURU DAN TELADAN YG UNGGUL bagi para murid dan tentu kita dalam memahami dan menerima penderitaan dan pergulatan hidup.
Nabi Yesaya menulis dengan sangat indah tentang nasib seorang HAMBA ALLAH yang diutus untuk membangun satu dunia yang berkelimpahan keadilan, tidak saja u Israel, tetapi untuk seluruh bangsa manusia. Dengan kelembutan hati hamba Allah menyelesaikan tugasnya. Meskipun ia juga mengalami perlawanan yang berpuncak pada penyiksaan dan pengorbanan, demi menghapus dosa.
Karena hanya dengan penderitaan dan sengsara, hamba Allah ini telah menyelesaikan tugasnya menyelamatkan umat manusia. Oleh bilur-bilurNya kita mendapat kesembuhkan.
PESAN IMAN:
- pergulatan dan penderita hidup adalah bagian utuh dari hidup manusia. Dalam mengalami ini, kuatkan hati dan berbalik kepada Yesus, yang tidak saja selamatkan kita tetapi Yesus telah menjadi guru dan teladan yang unggul bagi kita.
- menjadi orang kristen pengikut Kristus, siap untuk mengikuti Yesus dalam jalan penderitaanNya, tetap di balik penderitaan ada sukacita dan kebahagiaan.
Amen
Migggu Biasa 29
Yes,53,10-11
Mk,10,35-45